![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi24Ly1sSM0vUHFUJQsRC98K9VcBiEznezZ9dDFRTRIPvcblv_bw_YyXDcnBFukLqSm6YOT6IXIw_IjDLKj41uysE1r7HveNBJA8F4UDP3aDUmJ6J1ze_bZxAq_71mke8WjykExR-PG9X0/s200/152169large.jpg)
BILD SURABAYA-Pada Hari Rabu, 24 Agustus 2010 Pukul 22:12:34 WIB Tensi kejahatan yang semakin meningkat menjelang Lebaran menjadi perhatian khusus bagi kepolisian Jatim. Itulah yang disampaikan Kapolda Irjen Pol Badrodin Haiti dalam dialog dengan awak redaksi Jawa Pos
Badrodin mengunjungi kantor Jawa Pos di Graha Pena Surabaya didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Pudji Astuti dan Kasubid Publikasi Bidhumas AKBP Suhartoyo. Rombongan pejabat polda itu diterima Direktur Jawa Pos Nany Wijaya beserta jajaran redaksi.
Badrodin yang belum genap sepekan menjabat Kapolda Jatim tersebut menyatakan, pengangkatan dirinya sebagai orang nomor satu di jajaran kepolisian Jatim membuatnya merasa seperti mudik. Apalagi, pengangkatan itu terjadi menjelang Lebaran.
Dengan pengalaman di Jatim sebelumnya, dia menyatakan cukup mengenal kondisi masyarakat dan merasa yakin mampu memimpin jajaran kepolisian di Jatim. Sebab, Badrodin pernah menjabat Kapolres Surabaya Timur dan Direskrim Polda Jatim.
Dalam memimpin Polda Jatim, Badrodin memprioritaskan peningkatan rasa aman masyarakat. Apalagi menjelang Lebaran seperti sekarang saat aktivitas masyarakat meningkat. Hal itu juga membuat kriminalitas meningkat.
Terkait dengan banyaknya perampokan bersenjata api di beberapa daerah, dia telah menyiapkan jajarannya untuk waspada. ''Perampokan itu tentu mengurangi tingkat rasa aman masyarakat, sehingga menjadi prioritas,'' tegasnya.
Untuk menciptakan rasa aman masyarakat, Badrodin menyatakan akan memperbanyak personel di lapangan, khususnya di tempat-tempat rawan seperti bank. Bank, kata dia, akan mendapat perhatian dan pengamanan lebih ketat, terutama pada Jumat.
Sebab, Jumat merupakan hari terakhir bank buka, sehingga banyak transaksi pada hari itu. ''Selain itu, masyarakat sering lengah pada hari Jumat karena mengejar waktu salat Jumat,'' ungkap jenderal berbintang dua tersebut.
Perampokan bank seperti yang terjadi di Medan biasanya dilakukan pelaku yang sudah profesional. Perampok sudah mengamati target dan merencanakan perampokan jauh-jauh hari. Tidak jarang pelaku berkali-kali datang ke bank untuk mengamati situasi.
Karena itu, Badrodin mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengantisipasi perampokan. Caranya, memberikan informasi kepada kepolisian bila melihat atau mengetahui hal-hal yang dinilai mencurigakan.
Tentang pengamanan mudik Lebaran 2010, dia menyatakan telah menyiapkan Operasi Ketupat Semeru 2010. Operasi tersebut akan dilaksanakan pada H-7 hingga H+7 Lebaran.
Secara khusus, dia mengaku prihatin atas banyaknya pemudik yang bersepeda motor. Sebab, sesuai aturan, kendaraan roda dua hanya diperuntukkan bagi dua penumpang. Namun, tidak jarang ketika mudik sepeda motor ditumpangi hingga satu keluarga. ''Hal tersebut tentu melanggar aturan dan membahayakan,'' tegasnya.
Pemudik bersepeda motor tersebut, diakui Badrodin, membawa dilema tersendiri bagi polisi. Di satu sisi, polisi harus menegakkan peraturan dan memastikan keselamatan pengguna jalan. Di sisi lain, rasa kemanusiaan polisi diuji, apakah tega menindak dan memisahkan sebuah keluarga yang sedang mudik dengan sepeda motor.
Disinggung tentang banyaknya kecelakaan yang terjadi belakangan ini, dia mengingatkan bahwa kecelakaan sering diawali dengan pelanggaran lalu lintas. Karena itu, agar angka kecelakaan bisa ditekan, harus ada kesadaran dari pengguna jalan untuk disiplin.
Tentang tudingan rekening gendut perwira Polri yang juga ditujukan kepada dirinya, Badrodin mempersilakan siapa saja untuk menyelidiki hal tersebut. Namun, berdasar undang-undang, yang berwenang menyelidiki adalah Polri dan kejaksaan.
Hanya, tambah dia, dirinya tidak bisa menjelaskan hal tersebut secara detail karena dibatasi undang-undang. Undang-undang yang berlaku tidak memungkinkan Polri untuk menjelaskan permasalahan itu secara detail.
H-7 Porong Bebas Truk Besar
Soal kelancaran lalu lintas menjelang Lebaran, Badrodin dan jajarannya sudah memetakan titik-titik kemacetan. Salah satu jalur yang diprediksi menjadi titik rawan adalah kawasan Porong, Sidoarjo. Bersama jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim, dia membuat gambaran jalur-jalur alternatif. Polda juga mulai berkoordinasi dengan dinas perhubungan.
Kebijakan penutupan Jalan Raya Porong bagi kendaraan besar juga sudah disiapkan. Rencananya, semua kendaraan besar pengangkut barang, kecuali pengangkut sembako, tidak diperkenankan melintasi Porong pada H-7. Pada H-2, volumenya akan semakin dibatasi.
"Rencana tersebut sedang dimatangkan. Sebab, itu kan juga terkait dengan keputusan dari pemerintah pusat. Lebih-lebih, menyangkut pengangkut sembako," katanya.
Selain mencegah kemacetan di Porong dengan membebaskan jalan tersebut dari kendaraan besar, Polda Jatim menyiapkan 330 pos pengamanan untuk menjaga kenyamanan Lebaran. "Kami akan berupaya maksimal untuk meminimalkan gangguan keamanan, ketertiban, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas," papar Badrodin.
Polda ingin setiap pengguna jalan merasa aman dan nyaman saat berkendara. Dengan demikian, mereka bisa merasakan nikmatnya Lebaran bersama keluarga.
Pos-pos keamanan bakal didirikan di semua titik rawan di seluruh wilayah di Jatim. Pos itu secara efektif beroperasi mulai H-7 hingga H+7 Lebaran. Nah, untuk memudahkan kinerja aparat dan memudahkan pengawasan, polda membagi pos-pos tersebut dalam tujuh rayon. Tiap rayon rata-rata beranggotakan sembilan polresta atau polres dengan jumlah pos yang berbeda-beda.
Pos terbesar berada di Rayon I yang meliputi wilayah Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto. Ada 70 pos yang didirikan di rayon I. Di antara jumlah tersebut, 27 pos berada di wilayah Surabaya.
Ibu kota Provinsi Jatim menjadi prioritas karena merupakan pintu keluar masuk terbesar arus mudik di Jatim. Selain itu, saat Lebaran, Surabaya dipastikan jadi jujukan rekreasi. Sebab, ada banyak tempat rekreasi di Surabaya. Di antaranya, Kebun Binatang Surabaya dan Pantai Ria Kenjeran. Di Surabaya juga terdapat puluhan mal.
"Sebenarnya, kami fokus untuk semua pos. Tapi, untuk wilayah tertentu, seperti Surabaya, kami memang memberikan perhatian ekstra," ujar Kasubdit Gakum Ditlantas Polda Jatim AKBP Lafri Prasetyono.
Pos-pos tersebut akan dijaga 24 jam. TNI juga akan dilibatkan. "Kami ingin maksimal agar masyarakat Jatim benar-benar nyaman menikmati Lebaran," katanya. (KOMBES POL PUDJI ASTUTIK & RONNY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar