Yogyakarta-Pada tanggal 28 September 2011 pukul 17:32 WIB Penyelidikan kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Kepunton, Solo, Jawa Tengah, berlanjut, Rabu (28/9). Di Yogyakarta, polisi meningkatkan patroli keamanan dan mengawasi gereja di berbagai titik.
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror juga masih menyisir beberapa lokasi rawan. Mereka juga mencari bukti baru dan memeriksa sejumlah saksi demi mengungkap jaringan di balik aksi teror. Sebelumnya, polisi mengumumkan Ahmad Yusepa Hayat alias Ahmad Urip sebagai pelaku bom bunuh diri di Kepunton.
Ahmad Urip disebut-sebut sebagai salah satu "pengantin", seperti Muhammad Syarif, pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz Zikro di Cirebon, Jawa Barat. Hingga kini, sederet buronan kasus terorisme belum tertangkap.
Dalam kasus bom Cirebon, masih terdapat empat buronan. Mereka adalah Yadi Al Hasan alias Abu Fatif alias Vijay (perakit bom), Nanang Irawan alias Nang Endut (instruktur pelatihan bom bunuh diri), Heru Komaruddin (ahli perakit bom), dan Beni Asri (pembawa sisa bahan bom).
Di luar kelompok Cirebon, masih banyak nama lain, seperti Taufik Bulaga alias Upik Lawanga, pentolan kelompok Poso yang ahli merakit bom dan juga salah satu murid Doktor Azhari. (Liputan6.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar