BILD Surabaya – Pada Hari Senin 15 Agustus 2011 Untuk mengamankan jalur mudik Lebaran, PT Kereta Api Daerah Operasi VIII Surabaya memasang sebanyak 50 Alarm Warning System (AWS) di beberapa perlintasan besar yang tidak berpalang dan tidak dijaga petugas.
Humas PT Kereta Api Daerah Operasi VIII Surabaya, Sri Winarto, menuturkan pemasangan ini untuk membantu para pengguna jalan mendeteksi kehadiran kereta api. "Kalau kereta datang, alarm otomatis berbunyi dan akan mati sendiri kalau kereta sudah jauh," kata Winarto.
Pemasangan 50 alarm ini sebenarnya masih sangat kurang, terutama mengingat di wilayah Daerah Operasi VIII saat ini terdapat 917 perlintasan, dengan rincian 656 perlintasan resmi dan 261 perlintasan liar yang tidak dijaga petugas.
Secara bertahap, ke-261 perlintasan liar ini juga akan dipasangi alarm serupa. Untuk yang tidak dipasang alarm, PT Kereta Api akan menerjunkan personelnya yang akan berjaga khusus selama Lebaran.
Daerah Operasi VIII Surabaya memprediksi pintu-pintu perlintasan liar kemungkinan juga masih terus bertambah seiring meningkatnya pemukiman di sekitar rel kereta api.
Winarto mencontohkan, tahun ini setidaknya terdapat 101 penambahan perlintasan liar. "Tahun lalu perlintasan liar hanya 150," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Jawa Timur, Wahid Wahyudi, menegaskan, khusus menyambut Lebaran, pihaknya telah mendesak PT Kereta Api menyediakan tenaga penjaga pintu perlintasan yang profesional. "Kami sudah minta, penjaga perlintasan selama Lebaran harus yang senior dan mampu memanajemen secara pasti kapan kereta datang," kata Wahid.
Dia mencontohkan, penjaga profesional tahu persis dan tidak membuang banyak waktu untuk menutup perlintasan sehingga pengguna jalan tidak sampai terjebak kemacetan lama untuk menunggu kereta melintas. "Paling lama pintu perlintasan itu hanya tertutup selama tiga menit. Kalau lebih dari itu, kemacetan pasti akan terjadi," ujarnya.(Ronny)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar