BILD SURABAYA-Pada hari Senin 28 November 2011 pukul 14 WIB Kepala Dinas Perhubungan & LLAJ Provinsi JATIM menghadiri acara SHANDHYAKARA MULTI GATHERING Wilayah JATIM,
Bpk Wahid menjelaskan pada para wartawan bahwa kecelakaan kereta api dengan kendaraaan bermotor diatas perlintasan kereta api yang tidak dijaga.Sebetulnya perlintasan kereta api sudah diatur dalam undang-undang No tentang perkereta apian itu,UU mengatakan pintu perlintasan kereta api,sirine,penjaga pintu kereta api itu bukan rambu-rambu lalu lintas dan yang bertanggungjawab tetapi hanya sebagai alat bantu saja untuk melancarkan perjalanan kereta api,maksudnya supaya jalanya kereta api tidak terganggu oleh kendaraan lainnya diatas perlintasan kereta api.
Di JATIM perlintasan ada sekitar 1400 lokasi,perlintasan yang sudah dijaga dan berpintu sekitar 300 perlintasan yang belum dijaga dan tidak berpintu sekitar 900,perlintasan liar atau yang dibuat oleh masyarakat sendiri sekitar 150 lokasi.
Banyak perlintasan kereta api di JATIM yang tidak dijaga dan tidak berpintu ini dinas Perhubungan dan LLAJ Prov JATIM memberikan lampu sirine ini,lampu signal/sirine berfungsi bila kereta api tersebut sudah datang sekitar jarak 2km.Lokasi-lokasi yang sudah diberi signal atau lampu sirine sekitar 104 lokasi di perlintasan kereta api yang tidak dijaga dan tidak berpintu.
Tahun 2020 kami seluruh Dinas Perhubungan dan LLAJ Prov/kabupaten/kota seluruh Indonesia harus bisa menekan angka kecelakaan yang memakan korban sekitar 75% atau 100 orang pertahun.Maka dari itu kami bekerjasama dengan Dinas Tenaga Transmigrasi dan kependudukan Prov/kota/kab seluruh Indonesia,karena menurut data dari polantas Polda seluruh Indonesia kecelakaan yang memakan korban diakibatkan faktor kesalahan manusia sendiri /human error sekitar 88%’korban kebanyakan dari buruh/pekerja sekitar 98%.Tujuan kerjasama dengan Dinas Tenagakerja Transmigrasi dan Kependudukan seluruh Indonesia supaya bisa menekan angka kecelakaan tersebut.(RONNY).
+1.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar