![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpnZvxC2eON1XMDcg2C9FTqBwvS0qqiN0JTYQkOv6xezO4ZP7WtklMN93xf42VahE2PHECQs-7m4ce4nu9ARd40CpJNjHDSlY9E2Q12JiRZ4G-wdEWkc3KC-F3xOvI7N_TUHdeSSkdzsQ/s200/demowartawandalam.jpg)
BILD JOMBANG-Sejumlah wartawan yang meliput Pesta Petasan di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang diamuk warga, Sabtu (26/9) tadi malam. Bahkan wartawan RCTI, Mukhtar Bagus (31), babak belur setalah dihujani pukulan dan tendangan beberapa warga.
Pengeroyokan itu terjadi saat sejumlah wartawan meliput perayaan tahunan itu di salah satu sudut Desa Keras. Karena acara tidak mendapat izin dari polisi, warga menyalakan petasan secara diam-diam.
Sekitar pukul 22.00 WIB, di salah satu sudut desa, warga mulai bersiap menyalakan petasan. Namun saat wartawan TV menyalakan lampu kamera, salah seorang warga lalu berteriak ; "Jangan diliput. Itu wartawan," teriak seorang pemuda.
Beberapa saat kemudian, warga yang berjumlah lebih dari 50 orang, mendatangi para wartawan. Melihat gelagat yang tidak bersahabat, semua wartawan menghindar. Namun naas dialami Mukhtar. Sebelum lari, Mukhtar sudah dikeroyok oleh beberapa warga.
Mukhtar sempat dipukul di bagian muka dan belakang kepala, serta ditendang. Akibatnya, bibirnya mengucurkan darah dan kepala benjol. "Tindakan warga jauh di luar perkiraan kami," kata salah satu wartawan media cetak, Ahmad Amiruddin (24) yang juga ikut lari.
Pukul 22.30 WIB, para wartawan yang lolos dari amukan warga sempat kehilangan jejak Mukhtar. "Setelah dipukuli itu, kami tidak tahu lagi kemana Mukhtar," kata Amir salah satu wartawan TV.
Setelah dicari, akhirnya para wartawan mendapati Mukhtar di rumah salah satu PNS Pemkab Jombang yang tinggal di desa itu. Polisi akhirnya datang ke lokasi guna menyelidiki kasus penganiayaan dalam perayaan tahunan itu setelah mendapat laporan dari wartawan.(Jend Sutanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar