![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP3XA3Qr9NrAgws8DyoH6D3lm5zVAzScrTqPOpM-rEKIVrJogHVktaHjwIji3p3Y2ddc5RTFNnAU4TEmx4xuk2JCimjih7hvd_B-w9rlFvErKZFJPyGq9jkiW1Hr3VJC1se7POa4PL-ac/s200/foto+2+HUT+TNI.jpg)
BILD Surabaya-Pada Hari Senin,5 Oktober 2009 pukul 13:28 Panglima Armada Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Ignatius Dadiek Surarto pada hari Senin (5/10) 2009 bertindak selaku Inspektur Upacara Parade dalam rangka HUT TNI Ke-64 tahun 2009, bertempat di Lapangan Upacara Makodam V/Brawijaya Surabaya.
Upacara parade diikuti oleh pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berada di wilayah Komando Garnisun Tetap III/Surabaya, terdiri dari Lambang-lambang Kesatuan (TNI AD, TNI AL, TNI AU), Satuan Musik Korem 084 Surabaya, dengan mengerahkan kurang lebih 5355 personel terdiri dari Batalyon Gabungan Perwira, Batalyon gabungan Kadet AAL, Wanita TNI, Polisi Militer TNI. Selanjutnya Brigade I TNI AD, Brigade II TNI AL (Armatim, Kobangdikal, AAL, Lantamal V, Puspenerbal, Satlinlamil), Brigade III Marinir, 1 Batalyon TNI AU serta turut berpartisipasi 1 Kompi Pegawai Negeri Sipil TNI dengan latar belakang 4 Pucuk Meriam 57 MM Arhanudse-8/Sruni, 6 Unit Panser, 2 unit Tank PT-76 (M) Marinir, 2 unit Tank BTR 50 P Marinir, 1 unit Tank AMK 10 P Marinir, 1 unit Tank 10 PAC-90 Marinir, 2 unit RM 70 Gard Marinir, 2 unit SPM Pomad, 2 unit SPM Pomal, 2 unit SPM Pomau, 2 unit Sedan Patwal Pomad, 2 unit Jeep Pomal, dibawah satu komando Komandan Upacara Letnan Kolonel Infanteri Dadang Indrayuda yang sehari-harinya menjabat sebagai Kepala Staf Brigade Infanteri 16 yang bermarkas di Kediri.
Pelaksanaan upacara diawali dengan penghormatan pasukan kepada inspektur upacara dilanjutkan dengan laporan Komandan Upacara dan pemeriksaan pasukan, kemudian lambang-lambang kesatuan memasuki lapangan dan pasukan memberikan penghormatan, mengheningkan cipta, pengucapan Sapta Marga oleh Letda Infanteri Agan Permana (TNI AD), Letda Marinir Helilintar (TNI AL), Letda POM Khairul Kifli (TNI AU). Selanjutnya Penganugerahan Tanda Kehormatan Negara Republik Indonesia kepada : Mayor Anang Suharto (Bintang Kartika Eka Paksi Nararya), Kapten Mistono (Satya Lencana Kesetiaan 24 tahun), Serka Musafat (Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun), Praka Agus Saptono (Satya Lancana Kesetiaan 8 tahun), Pembacaan Amanat Panglima TNI, Andhika Bhayangkari, Penghormatan Lambang-lambang Kesatuan, Laporan dan ditutup dengan penghormatan pasukan.
Sehubungan dengan terjadinya bencana alam gempa bumi yang mengguncang Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 yang lalu, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Panglima Armada Kawasan Timur menyampaikan rasa prihatin, sedih, haru dan bela sungkawa yang mendalam, serta mengajak seluruh hadirin untuk mengheningkan cipta seraya berdo’a, semoga arwah para (almarhum/almarhumah), amal salehnya diterima oleh Allah SWT, serta diampuni segala kesalahannya, dan kepada keluarga yang ditinggalkan dilimpahkan kekuatan iman, ketabahan dan keikhlasan oleh Allah SWT. Disisi lain kita juga patut memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala ridho dan karunia Nya sehingga pada hari ini TNI dapat melaksanakan “Upacara memperingati Hari Ulang Tahun Ke-64 Tentara Nasional Indonesia secara sederhana dan khidmat.
TNI lahir dari “Rahim Perjuangan” dan tumbuh berkembang untuk melanjutkan pengabdian pada ibu pertiwi bersama-sama manunggal dengan rakyat. Derap langkah pengabdian para pendahulu yang telah banyak pengorbanan harta benda, keringat dan airmata serta tetesan darah dan jiwa raga para pendahulu yang tulus ikhlas, sepatutnya kita sebagai generasi penerus menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Peringatan Hari TNI Ke-64 tahun 2009 bertepatan dengan “Tahun Pertama” dasawarsa, kedua reformasi internal TNI, bagi TNI Reformasi merupakan proses tiada akhir, sekali layar terkembang pantang surut kebelakang, sehingga terwujud ”Postur TNI” yang benar-banar solid, profesional, modern, berwawasan kebangsaan, dicintai dan mencintai rakyat. Atas dasar komitmen tersebut, maka pada peringatan ulang tahun TNI pada kali ini mengambil tema : ”Dengan memantapkan jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, Tentara Nasional dan Tentara profesional, TNI siap mempertahankan kedaulatan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945”.
Pemantapan jati diri TNI merupakan Keniscayaan yang harus dicapai oleh reformasi internal TNI, bukan sekedar exposed value (tata nilai) yang harus dipancarkan melainkan sebuah Believe system ( kepercayan dan nilai yang membudaya) bagi diri setiap prajurit dan institusi TNI. System itu yang menggerakkan perilaku prajurit dalam mengemban tugas pokok guna mengawal tiga aspek fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yakni menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Puncak Peringatan HUT TNI ke-64 pada tahun ini penuh dengan kesederhanaan namun tetap dimeriahkan dengan penampilan Kesenian Daerah Jawa Timur Reog Ponoboyo (Gabungan Reog Ponorogo dan Suroboyo), Demonstrasi Bela Diri dari TNI Angkatan Laut (Marinir) dan Kolone Senapan yang ditampilkan oleh Batalyon Infanteri 516/Caraka Yudha.
Hadir juga pada upacara tersebut, para sesepuh TNI antara lain Letnan Jenderal TNI (Purn) Moergito, Letnan Jenderal TNI (Purn) Farid Zainudin, Mayor Jenderal TNI (Purn) M. Basofi Sudirman dan pejabat Pemerintah Daerah Propinsi TK I Jawa Timur serta pimpinan media cetak dan elektronik.(Ronny&Tia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar