PEWIRA POLANTAS DI JATIM GAMPANG DI BOHONGI OLEH BOCA INGGUSAN

BILD SURABAYA-Pada Tanggal 22 September 2009 pukul 12 wib Wrtawan BILD Surabaya menggecek email bild_ri@yahoo.co.id lalau ada orang bernama Bpk A,Bpk A minta bantuan kepada wartawan BILD Surabaya untuk melaporkan ke aparat hokum/kepolisian karena keponakannya/hadi suka menjual nama keluargannya (bpk,ibu,mertua dan istrinya) untuk mendapatkan uang balas kasihan dari pewira polisi lalulintas (polantas)di jatim. Hadi/aris yg berumur 25 tahun,tinggal di jl dupak baru gg buntuh no 16 surabaya,pekerjaan seorang jurnalis gadungan.ujar Bpk A.
Hadi/aris suka menggatakan keluarganya sakit keras/ringgan setiap hari kepada seluruh pewira polantas se jatim untuk mendapatkan uang belas kasihan dari pewira polantas se jatim,padahal keluarga saya tidak pernah sakit lalu meminta belas kasihan kepada orang lain,serta hadi tidak pernah kasih uang belanja kepada istrinya eh.. malah nama keluarga di jual oleh keponakan/hadi,ujar Bpk A
Says dulunya tidak percaya dengan informasi itu dan menurut informasi teman saya bahwa hadi sering menipu pewira polantas se jatim serta hadi sempat di penjarahkan oleh beberapa pewira polantas yaitu Bpk AKP Iwan Saktiadi Sik pada waktu menjabat sebagai kasat lantas polres lamongan & sekarang menjabat sebagai kasat lantas polres sidoarjo,Bpk AKP Waviek SH pada waktu menjabat sebagai kanit rek samsat gersik&sekarang menjabat kasat lantas polres madiun,Bpk AKP Bambang Sukmono pada waktu menjabat sebagai kasat lantas mojokerto & sekarang menjabat sebagai kasat lantas polres gersik,Bpk Iptu Gusman pada waktu menjabat sebagai paur rek samsat kenjeran Surabaya,karena pewira-pewira polantas ini pernah dibohongi oleh hadi/aries dengan modus keluarganya sakit keras/sakit ringgan,ujar Bpk A.
Saya juga kasihan dgn Bpk AKBP M Qbal sebagai kapolres gersik,Bpk AKBP Agus sebagai kasat lantas polwiltasbes Surabaya,Bpk AKP Sumarji sebagai paur rek samsat manyar Surabaya dan pewira polantas se jatim yang juga di bohongi oleh hadi/aris,ujar Bpk A
Wartwan BILD Surabaya Sdr ronny menghubungi Bpk A melalui telepon dan Bpk A juga mengganis dan kasihan sama keponakannya itu tapi gimana lagi mas hadi udah keterlauluhan masah nama keluarga di jual dengan murah,kami juga malu mas atas kelakukaan hadi ,ujar Bpk A.
Bpk A menghimbau kepada pewira polantas sejatim jangan mwemberikan uang belas kasihan kepada hadi karena uang itu untuk hura-hura (main play stasion berhari-hari) serta hadi/aris tidak pernah memberikan uang belanja sama istrinya. (Ronny)