![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVa_fL2OgL8T4i1jvMQjCpUnq__9hmuq45YvMmsIDoCOe_Hqap5hT9DEwuv0yLSPPWGPeCBRg61cQMM5HHdWGWImrxWyZQ4qX0WEC4eKzrTgxmcSZg77tI-q86dAF91MXHZgmcBKRHnew/s200/Presiden+Susilo+Bambang+Yudhoyono.jpg)
BILD SURABAYA-Pada Hari Sabtu,5 September 2009 pukul 19 wib Wartwan Bild Surabaya Beranggapan bahwa Pemerintah RI tidak mau menggakui kesalahan sendiri di depan Masyarakat RI karena Pejabat Pemerintah terlalu sombong,munafik&sok suci/bersih. Serta pemerintah hanya berani mengadu domba.
Pada Tanggal 15 Agustus 2009 pukul 12 wib wartawan BILD Surabaya mendapatkan informasi dari keluarga korban bernama bpk;Bpk Halim jl bendul merisi selatan no 17 surabaya memukul dan mencampakkan istrinya (tidak ada status yang tetap);istrinya /korban benama ny sanddra jl simo rukun 7/7 surabaya, kasus kdrt ini di tanggani oleh DIT RESKRIM POLDA JATIM pada tanggal 6/11 may 2009;ujar bpk x
Pada Tanggal 19 Agustus 2009 pukul 16 wib wartawan BILD Surabaysa mendatangi kantor DIR RESKRIM POLDA JATIM untuk konfermasi tetang bpk Iwan yang tidak di tahan wealaupun ada sidang.tapi sayangnya DIR RESKRIM POLDA JATIM tidak mau menemui dan marah-marah dengan memukul meja. Apa begitu seorang pimpinan/pewira menengah POLRI menghadapi masyarakat yang mau konfermasi.
Pada Tanggal 10 Agustus 2009 Polsek Tegalsari surabaysa nmenghubungi sdr ronny di nomer telepon 03170696441 tentang penolakan BI Surabaya ,BI Surabaya tidak mau membantu memberikan ijin untuk anggota reskrim tegal sari melihat cctv di ATM BERSAMA. serta BI seakan-akan tidak mau tanggunhg jawab dana nasabah yang hilang begitu aja.
Pada Hari Jum’at 4 September 2009 pukul 17 WIB Wartawan BILD Surabaya mendapatkan sms dari sesama wartawan bernama sdri N tetantang Badan Pendidikan & Pelatihan Provinsi Jawa Timur yang diskriminasi terhadap wartawan media cetak mingguan;sdri N menceritakan:Pada Hari Jum’at 4 September 2009 pukul 15 wib Badan Pendidikan & Pelatihan (BADAN DIKLAT) Provinsi Jawa Timur (JATIM) mengadakan Workshop RPJMD Provinsi JATIM bagi legislative di Hotel Singgasana Surabaya.
Panitian pelaksanaan Workshop RPJMD Provinsi JATIM ini ada unsure kemunafikan dan diskriminasi terhadap beberapa wartawan media cetak mingguan (MCM). Panitisan pelaksanaan Workshop RPJMD Provinsi JATIM meminta kepada wartawan MCM yang mau meliput acara ini untuk menemui pak anom dari staf badan protokolan& humas pemprov JATIM, Pak Anom silsakan meliput tapi tidak ada apa-apanya. Kami tidak tau maksudnya.
Saya meminta kepada Panitisan pelaksanaan Workshop RPJMD Provinsi JATIM makala tidak dikasih malah Panitisan pelaksanaan Workshop RPJMD Provinsi JATIM menyuruh wartwan meminta makala ke Pak Anom. Pak Anom tidak memberikan makalah itu.
Saya baru tau setelah salah satu wartwan media cetak harin membuka makalah ada ampolp yang berisi uang Rp 200.000,- berate di dalam makalah ada uang tutup mulut yaitu supaya para wartawan menulis yang baik aja. Berarti Panitisan pelaksanaan Workshop RPJMD Provinsi JATIM INI MEMBERIKAN 20 Amlop yang berisi uang Rp 200.000 kepada wartawan media elektronik (ME)& media cetak harian (MCH) sedangkan 30 amplop yang berisi uang Rp 60.000,- kepada wartawan MCM.
Saya heran degan BADAN DIKLAT Provinsi Jatim yang gampang menghambur-hamburkan uang rakyat Indonesia dengan gampang. Saya mewakili rakyat Indonesia meminta kepala Negara (Presiden) untuk meriksa pembukuan dan kas. Karena Panitisan pelaksanaan Workshop RPJMD Provinsi JATIM telah menyewa Hotel berbintang dan memberi uang kepada wartawan itu.
Pada Hari Sabtu 5 September 2009 pukul 17 WIB Wartawan BILD Surabaya mendapatkan sms dari sesama wartawan bernama sdri N tetantang sdri N di hubungi oleh humas Badan Pendidikan & Pelatihan Provinsi Jawa Timur Bpk Adi dan Badan protokol & humas pemprov jatim bagi publikasi bpk anom berkali-kali tapi di cuwekin karena percuma aja;ujar sdr N.(ronny)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar