BILD SURABAYA-Pada Hari Selasa, 22 Desember 2009 pukul 12:08:39 wib Badan Narkotika Provinsi Jawa Timur (BNP Jatim) atas perintah Gubernur Jatim melakukan tes dan penjaringan bebas narkoba terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Jatim. Apabila diketahui ada PNS yang terbukti menggunakan narkoba, akan ditidak dengan tegas sesuai keputusan gubernur nantinya.
Ketua Pelaksana Harian Badan Narkotika Jatim, Drs Abdul Madjid Tawil saat ditemui di kantornya, Selasa (22/12) mengatakan, pelaksanaan tes urine ini dilakukan di lima rumah sakit di Jatim. Rumah sakit itu adalah RSU Dr Sutomo Surabaya, RSJ Menur Surabaya, RSU Sudono Madiun, RSU Syaiful Anwar Malang, dan RSU Haji Surabaya.
Selain itu, upaya Pemprov Jatim untuk terus menanggulangi penyalahgunaan narkoba agar lebih efektif adalah dengan membuat berbagai terobosan. Salah satu yang telah dilakukan adalah melakukan perjanjian bersama (MoU) dengan Polda Jatim agar lebih giat melakukan operasi penyalahgunaan narkoba. Hal ini memang sudah terbukti efektif, karena dalam setahun terakhir semakin banyak kasus narkoba yang berhasil diungkap.
Diakuinya, kasus narkoba sudah banyak menyerang berbagai kalangan, baik kalangan profesi maupun kalangan anak-anak hingga dewasa. Tahun 2007 misalnya, tersangka kasus narkoba yang dilakukan oleh PNS/TNI/Polri sebanyak 40 kasus. Jumlah tersebut meningkat tajam pada tahun 2008, di mana tersangka kasus narkoba yang menyangkut PNS/TNI/Polri sebanyak 216 kasus.
Sedangkan status tersangka pengguna narkoba tahun 2008, untuk produksi narkoba yang berhasil ditangkap dan jadi tersangka sebanyak 19 kasus, untuk bandar narkoba sebanyak 45 orang, pengedar narkoba 1.759 kasus dan pengguna 1.464 kasus.
Berdasarkan jenjang pendidikan, pengguna narkoba yang terbanyak adalah remaja dengan jenjang pendidikan SMA sebanyak 2.586 kasus, SLTP 555 kasus, SD 85 kasus dan Perguruan Tinggi 61 kasus. Kasus penyalagunaan narkoba ini mayoritas dilakukan oleh usia produktif, yakni usia 16-19 tahun sebanyak 155 kasus, 20-24 tahun sebanyak 629 kasus, 25-29 tahun sebanyak 903 kasus.
Secara umum, kasus penyalahgunaan narkoba dari tahun ke tahun di Jatim terus meningkat. Tahun 2004 sebanyak 930 kasus dengan 1.282 tersangka. Tahun 2005 meningkat menjadi 1.492 kasus dengan 2.009 tersangka, dan tahun 2006 sebanyak 1.772 kasus dengan 2.407 tersangka. Sementara tahun 2007 sebanyak 2.255 kasus dengan 2.789 tersangka, tahun 2008 sebanyak 2.525 kasus dengan 3.287 tersangka. Hingga September 2009 lalu, terdapat 2.048 kasus dengan 2.650 tersangka.
Sementara itu, Senin (21/12), ratusan PNS di lingkungan Sekretariat Pemprov Jatim melakukan tes urine untuk menjaring para PNS yang biasa menggunakan narkoba. Jika nanti ada PNS yang terbukti dalam tes urine tersebut sebagai pengguna narkoba, diancam sanksi yang sangat berat.
Pemeriksaan dilakukan secara serentak di Graha Wicaksana Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jatim. Sebanyak 968 PNS dari berbagai biro di lingkungan Setdaprov Jatim harus menyetorkan urine mereka. Tim pengawas berasal dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Badan Narkotika Provinsi (BNP) dan RSUD dr Soetomo Surabaya.
Tes urine berawal dari banyaknya dugaan PNS yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Bahkan, sebelumnya Gubernur Jatim Soekarwo tidak membantah bahwa narkoba mulai merambah kalangan PNS. “Kami akan melakukan tes urine pada seluruh pegawai. Kalau sampai nanti ada yang terlibat pengguna narkoba, kami tidak segan-segan memberikan sanksi yang cukup berat,” kata Soekarwo.
Selain di lingkungan Setdaprov Jatim, tes urine juga diberlakukan secara serentak di seluruh SKPD di Jatim. “Hari ini kita lakukan serentak. Bahkan para pegawai juga tidak tahu bahwa hari ini dijadwalkan dilakukan tes urine ini,” ungkapnya.
Dengan demikian, maka tes urine akan dilakukan pada sekitar 23.000 PNS di lingkungan Pemprov Jatim. Petugas dari tiga unsur tersebut, pada dasarnya hanya mengumpulkan urine dari seluruh pegawai. Urine tersebut selanjutnya akan dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk dilakukan uji laboratorium.(Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar