BILD SURABAYA-Pada Hari Selasa, 22 Desember 2009 pukul 12:11:40 wib Pencurian yang menyerang Kantor Wilayah Departemen Agama Jatim yang terjadi Senin (21/12) dengan menerobos kawat berduri dan membobol brankas, tenryata dilakukan oleh lebih dari satu orang. Ini berdasarkan kesimpulan polisi dan melihat hasil olah Tempat kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan Polwiltabes Surabaya dan Polres Sidoarjo.
Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya. AKBP Susanto saat di konfirmasi di kantornya Selasa (22/12) mengatakan, sebelumnya berhasil membobol pintu samping timur. Para pelaku juga berhasil masuk pagar sebelah timur setelah menggunting beberapa lapis kawat berduri. Pelaku tampaknya leluasa masuk karena pagar sebelah timur bersebelahan dengan lahan kosong. Selain itu, posisinya juga tidak terlihat dari pos satpam yang berada di bagian depan dekat pintu masuk kantor.
“Kemungkinan pelaku membobol pintu menggunakan linggis. Kita mendapati beberapa sidik jari di daun pintu. Nanti kita selidiki, sidik jari itu milik satu orang atau lebih. Tapi melihat modusnya, saya kira pelakunya lebih dari seorang,” ujarnya
Ia menjelaskan, asumsi polisi masuk akal melihat 4 brankas yang dicoba untuk dibongkar. Ada 3 brankas yang berhasil dibongkar dan dikuras isinya. Satu brankas gagal mereka buka dan dibiarkan tergeletak di lantai.
Dimana dalam berita sebelumnya, Kanwil Depag Jatim dibobol maling dan uang Rp 700 juta yang disimpan di brankas lenyap. Brankas itu berada di ruang kabag keuangan di lantai dua. Di ruang itu ada empat brankas, tiga dirusak dan dicongkel. Bahkan, brankas yang tertanam di lantai juga dicongkel hingga ambrol.
Kerusakan lemari besi plus isinya yang raib itu diketahui pertama kali oleh salah seorang staf bagian keuangan yang dilapori penjaga kebersihan sekitar pukul 08.00. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan Nawawi, Humas Kanwil Depag Jatim, kepada polisi. Tak lama kemudian tim Polres Sidoarjo, Polwiltabes Surabaya, dan Polda Jatim meluncur untuk melakukan olah TKP.
Diduga, pelaku masuk ke kantor dengan cara melompati tembok pagar setinggi dua meter di sebelah timur. Mereka memotong kawat berduri di atas tembok. Dinding timur itu memang membatasi kantor dengan tiga rumah warga. Sedangkan di bagian dalam, tembok itu berimpitan langsung dengan lapangan tenis dan area parkir.
Dari brankas tanam yang berhasil dijebol, pelaku diperkirakan mengambil Rp 550 juta. Sedangkan dari brankas-brankas lainnya, diperkirakan uang Rp 150 juta. Sumber tersebut mengatakan bahwa uang itu merupakan uang koperasi pegawai dan uang sumbangan masjid yang disimpan karena belum digunakan. "Bisa jadi mereka tahu benar di mana letak uang. Atau cuma mengira-ngira dari nama ruangannya. Kan, bagian keuangan," ujarnya. (Ronny & Tia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar