![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi00WTZXsliGNM0SLL_BROjqBwb66mcrSMgyqAyk5O1sRhJybDJ0HVo0EGAlHlx_zGFqP_ucYDjSXggKrYO0KNwLX_NL9h1YbEIUmXojRWZ6JxFnmkofJd7Jwc92-v09Fa3P-WAG2Pygng/s200/r_071209_rakor.jpg)
BILD Jakarta-Pada Hari Senin, 07 Desember 2009 pukul 14:14 WIB Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto menyatakan, tak ada tokoh partai politik menjadi pembonceng gerakan antikorupsi pada 9 Desember mendatang.
“Partai politik itu kan demi kemajuan bangsa,” ujarnya seusai rapat di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin (7/12).
Sutanto enggan menyebutkan pihak yang disebut oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadikan aksi antikorupsi menjadi aksi politis.
Menurut dia, pembonceng aksi itu tentu saja orang-orang yang tak suka dengan gerakan antikorupsi. “Kalau ada yang tak senang, itu koruptornya,” kata dia.
Mantan Kepala Kepolisian ini juga enggan menyebutkan asal informasi yang dimiliki Presiden. Ia juga tak mau menyebutkan lembaganya memberikan informasi pada Presiden soal pembonceng aksi 9 Desember.
Sutanto juga tak mau menanggapi isu pertemuan sejumlah tokoh di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, untuk menggalang kekuatan dalam aksi 9 Desember. “Jangan membikin-bikin isu. Jangan tanya ke saya,” tukasnya.(Jend Sutanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar