BID Tegal-Pada Tanggal 21 Januari 2010 Pukul 17:29 WIB Bank Indonesia Kantor Tegal tengah mewaspadai pembobolan ATM di wilayah Tegal agar tidak terjadi seperti di Kuta, Bali beberapa waktu lalu. Meski hingga saat ini tidak menerima laporan, hendaknya seluruh bank dan nasabah diminta untuk lebih berhati-hati saat melakukan transaksi.
Pimpinan Bank Indonesia Kota Tegal, Triselo mengatakan, dari hasil penyelidikan kasus pembobolan ATM, diketahui telah terjadi pencurian data kartu ATM, dengan melalui proses skimming/taping dan pengintipan PIN oleh pihak yang tidak bersangkutan. Maka, Kamis pagi (21/1) kemarin, BI Kantor Tegal berkoordinasi dengan semua bank-bank, antara lain Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI dan BRI. "Berdasarkan laporan yang diperoleh, di wilayah Tegal masih aman dan belum ada nasabah yang melaporkan kehilangan,"ujarnya.
Untuk menghindarii kondisi tersebut terulang, adapun langkah-langkah yang perlu dihadapi terhadap kasus pembobolan ATM. "Antara lain, BI meminta bank untuk lebih mengetatkan pengamanan kartu ATM serta mesin ATM-nya sehingga data-data dari ATM tidak mudah dibobol.. Kedua, BI meminta kepada seluruh bank untuk mengevaluasi dan mendeteksi kembali seluruh mesin ATM termasuk mesin EDC (Electronic Data Capture), yang terdapat di berbagai lokasi dan merchant untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan atas mesin tersebut. Lalu, menghimbau agar masyarakat tidak panik dan tenang serta berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, khususnya menggunakan kartu ATM,"terangnya.
Ia menambahkan, jika ada nasabah yang kehilangan uang, segera melaporkan kepada bank yang bersangkutan. Selain itu, seluruh nasabah diminta jangan lengah, terutama saat bertransaksi menggunakan ATM. "Diharapkan, teliti terlebih dulu saat bertransaksi apakah ada yang aneh di sana atau tidak, dan jangan sampai nomor PIN diketahui orang lain,"paparnya. (POLRES TEGAL)
+1.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar