![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidyALmTTzQHp1B1m5-9MIZqEZHdzazUZ8kec3gmQEUpbfVKL-oB2ZKYHJsd0BFqNYHusbflUcALyTkeRQ05xD7q1HgWbyDUpM9_uSzBuHS3C6lTOzif8gVK6AgFFYgKnYvvbaBk2kOACQ/s200/Upc+1+Peb.jpg)
BILD Surabaya-Pada Hari Kamis, 18 Februari, 2010 Pukul 11:07 WIB Prajurit dan PNS jajaran Kodam V/Brawijaya melaksanakan upacara 17 an pada hari Rabu tanggal 17 Pebruari 2010 bertempat di lapangan upacara Kodam V/Brawijaya secara khidmat, tertib, lancar dan aman.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta, pada amanat tertulisnya yang dibacakan Kepala Staf Kodam V/Brawijaya Brigjen TNI B. Sumarno, selaku Inspektur upacara menegaskan bahwa Upacara 17 an sebagai wahana untuk mempertebal Nasionalisme dan mempertinggi Patriotisme warga TNI AD.
Pada Upacara yang diikuti oleh para prajurit TNI Angkatan Darat dan Pegawai Negeri Sipil jajaran Kodam V/Brawijaya ini, Kasad menjelaskan bahwa kebijakan pembinaan kemampuan, kekuatan dan gelar TNI AD, masih belum sepenuhnya mencapai sasaran yang diharapkan khususnya dalam pembangunan dan pembentukan satuan-satuan baru, oleh karenanya, salah satu sasaran pembinaan TNI AD pada tahun ini, masih tetap diprioritaskan pada upaya untuk melanjutkan pembangunan dan pembentukan satuan baru yang belum terealisasi, khususnya di daerah rawan dan perbatasan. Diharapkan pada unsur pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan dan program, agar mengawasi dan mengendalikan dengan benar serta sejak awal harus langsung terlibat dalam kegiatan pengawasan dan pengendalian, hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan sistem manajemen pengawasan dan mencegah terjadinya penyimpangan serta diharapkan pada tahun 2010 Angkatan Darat dapat memperoleh penilaian yang lebih baik lagi dari BPK yaitu Wajar Tanpa Pengecualian.
Terkait dengan masalah kesejahteraan TNI AD mengakui masih belum optimal memberikan kesejahteraan bagi wargannya, terutama dalam penyediaan rumah dinas bagi prajurit dan keluarganya, karena terbatasnya anggaran yang dialokasikan oleh negara. TNI AD terus berupaya melakukan langkah-langkah pembenahan secara bertahap, di antarannya melalui program pembangunan Rusunawa, membangun atau memperbaiki asrama prajurit serta menertibkan penggunaan rumah dinas yang ditempati oleh orang yang bukan haknya dan digunakan untuk tempat-tempat usaha atau lainnya yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Bila saat ini ramai dipubliksaikan di berbagai media tentang penggusuran rumah dinas TNI AD adalah merupakan bagian dari penertiban dalam upaya memenuhi kebutuhan akan rumah dinas bagi prajurit yang masih berdinas aktif, karena saat ini sebagian besar prajurit yang masih dinas aktif terpaksa harus tinggal diluar rumah dinas yang seharusnya menjadi haknya. Tidak benar bila ada anggapan yang mengatakan bahwa TNI melupakan jasa para purnawirawannya, ada aturan yang harus dipatuhi bahwa perumahan negara adalah aset negara yang tidak dapat dimiliki secara pribadi.(Ronny & Tia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar