![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimMx64jWK9su0KqKFZEBt77gYlE0i0Kw9g07H-qOk64TMWgjEz290k07m2et0fJFzXxme_C-NB7mTr6OBLqfw-5ws3a2SClhzcENpaPjOv1ysZYmPX-VwWlBege4Yd8kB8J8mAQTYoSII/s200/Kisah+Bilqis,+Bayi+Pengidap+Atresia+Bilier.jpg)
BILD Jakarta – Pada Hari Selasa, 26 January 2010 09:38 WIB Tubuh mungilnya ringkih dan perutnya membuncit. Kulitnya menghitam dan matanya kekuningan. Ciri fisik yang tidak biasa pada bayi usia di bawah lima tahun. Senyum kecilnya menyiratkan kesakitan yang tidak bisa diungkapkan. Bibir kecilnya seolah berkata 'Aku ingin sembuh'.
"Sakitnya baru ketahuan 2 minggu setelah melahirkan," ujar Dewi Farida, ibunda Bilqis saat berbincang dengan detikcom di kediamannya, Jl Kramat sentiong, Gg Mesjid No E 87 F, RT 007/RW 06, Jakarta, Senin (26/1/2010).
Bilqis Anindya Passa, bayi usia 17 bulan ini mengidap penyakit Atresia Bilier. Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang jika tidak segera diobati bisa berakibat fatal.
"Umur 50 hari dioperasi (operasi kasai) untuk mengangkat saluran empedu kemudian disambung ke usus 12 jari. Ternyata setelah di operasi, di cek hatinya sudah hitam dan rusak," kata wanita berusia 37 tahun ini.
Bilqis yang lahir pada 20 Agustus 2008 ini hanya bisa makan makanan dalam bentuk cair karena ususnya tidak bisa bekerja normal seperti usus bayi sehat pada umumnya. Makanannya antara lain sayuran yang telah dikukus kemudian diblender dan di saring kembali. Asi dan susu botol tetap menjadi asupan utama untuk memperkuat fisiknya.
"Sempat muntah darah dan kotorannya juga berdarah. Dua kuku jari telunjuknya copot karena menggaruk badannya yang gatal karena racun di dalam tubuhnya tidak bisa dinetralisir," tutur Dewi.
Semakin hari kondisi tubuh Bilqis semakin ringkih dan rentan terhadap penyakit. Untuk menguatkan fisiknya, Dewi melakukan terapi akupunktur kepada Biliqis selama 10 hari (TIM)
Atresia Bilier adalah suatu keadaan yang terjadi pada bayi yang baru lahir dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Penyebab atresia bilier ini tidak diketahui tetapi kondisi tersebut ditemukan pada 1 dari 15000 kelahiran. Atresia Bilier temukan jawab di tanyadok.com portal informasi layanan kesehatan untuk menemukan penyebab dan cara penangulangannya.
BalasHapus