Kamis, 07 Januari 2010
PT KA TIDAK PEDULIKAN NYAWA MASYARAKAT “Korban di Persimpangan KA Depan RSI Wonokromo Bertambah, Instansi Terkait Cuek”
BILD SURABAYA – Pada Hari Kamis, 07 Januari 2010 Persimpangan kereta api di depan Rumah Sakit Islam Wonokromo benar-benar menjadi jalur angker bagi para pengendara roda dua ketika hujan. Hingga kemarin, jalur itu masih ''sukses'' menumbangkan sejumlah motor. Bahkan, korbannya lebih banyak daripada sehari sebelumnya. Meski begitu, instansi terkait tetap cuek.
''Jumlahnya meningkat sembilan orang,'' kata Kanit Dikyasa Polwiltabes Surabaya AKP Dwi Agung saat bertugas di titik rawan jatuh tersebut. Dua hari lalu, selama 1,5 jam ketika hujan, ada 11 orang yang jatuh. Kemarin, mulai pukul 18.00-19.00, sebanyak 20 pengendara bergelimpangan.
Padahal, di titik tersebut, beberapa personel kepolisian berjaga dan berusaha memperlambat motor. Kemarin, polisi sabuk putih itu juga berbekal papan peringatan. Tulisannya, Hujan, awas rel kereta api licin. Hati-hati saat melintas. Polisi pun berdiri di sekitar rel.
Namun, tetap masih banyak orang yang tumbang. Bahkan, pemandangan yang mengenaskan tampak saat pengendara roda dua bernama Sulindarso, warga Tandes yang mengendarai Supra L 3370 ZZ, ndelosor hingga motornya masuk ke bawah Kijang L 1264 yang dikendarai Sugiarto.
Beruntung, Sulindarso tidak mengalami luka serius setelah beberapa warga dan polisi membantu. ''Sudah gelap gini, jadi lebih banyak yang jatuh,'' kata Agung.
Sementara itu, Kasatlantas Agus Wijayanto menyatakan, pihaknya belum mendapat reaksi apa pun dari instansi-instansi penyelenggara jalan terkait masalah tersebut. ''Mereka belum menghubungi kami. Padahal, sudah dimuat di koran,'' ujarnya.
Namun, polisi memilih melunak. Aparat berseragam cokelat itu belum bertindak apa pun selain fokus mengamankan pengendara dari rel serong yang mleseti tersebut. Agus juga mengaku belum memanggil para penyelenggara jalan yang terkait dengan permasalahan itu. ''Ya pokoknya kami tetap akan menindak,'' katanya diplomatis.
Sementara itu, Kadishub Jatim Binsar Tua Siregar dan Humas Dishub Jatim Sukardi tidak menjawab telepon saat akan dikonfirmasi Jawa Pos. Nada sambung berbunyi, namun tidak diangkat. Begitu juga, saat di-SMS, mereka tidak membalas.
Sebagaimana diberitakan kemarin, PT KA Daop VIII melemparkan tanggung jawab itu kepada Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim. Melalui Nur Amin, humas PT KA, dia menegaskan pihaknya hanya menjadi operator. (Bersambung/Ronny)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar