BILD AS-Pada Hari Sabtu, 9 Januari 2010, 08:09 WIBUmar Farouk AbdulMutallab, tersangka pelaku sabotase pesawat Northwest Airlines di Amerika Serikat (AS) untuk kali pertamanya tampil di persidangan kasusnya, Jumat 8 Januari 2010.
Dengan dua kaki yang terborgol, pria asal Nigeria itu berjalan perlahan ke dalam ruang sidang.
Dia menkonfirmasi namanya, lengkap lengkap dengan ejaannya. Lalu, dia menyebut umurnya - dengan lirih. Hingga hakim magistrat, Mark A. Randon memintanya untuk mengeraskan suaranya.
Stasiun televisi CNN mengungkapan, AbdulMutallab mengatakan 'ya' ditanya apakah dia mengerti tuduhan yang dilayangkan padanya. Dia juga mengaku menenggak beberapa obat penahan rasa sakit, ketika hakim bertanya apakah dia memakai obat-obatan atau minum alkohol dalam waktu 24 jam.
Melalui pengacaranya, Miriam L Siefer, AbdulMutallab mengajukan dalil tidak bersalah dalam kasus tersebut.
Meski hanya berlangsung 10 menit, penjagaan keamanan sangat ketat. Setidaknya tiga anjing penjaga ditempatkan di dalam ruang sidang. Jurnalis harus antre di liar gedung hingga pukul 09.00 sebelum dibolehkan masuk ke ruang sidang.
Siapapun yang keluar dari ruangan harus meminta kartu akses pada petugas. Tanpa kartu itu, jangan harap dia bisa kembali ke ruangan.
AbdulMutallab yang baru berusia 23 tahun itu dijatuhi enam dakwaan. Dakwaan itu mencakup upaya pembunuhan atas 289 penumpang Northwest pada 25 Desember lalu.
Bila terbukti bersalah, dia hukuman penjara seumur hidup. Demikian hasil sidang pengadilan atas Abdulmutallab di negara bagian Michigan, AS, Rabu 6 Januari 2010.
Dokumen dakwaan tujuh halaman tersebut mendakwa AbdulMutallab dengan upaya penggunaan senjata pembunuh massal, upaya pembunuhan di dalam yuridiksi pesawat udara khusus AS dan berkeinginan menghancurkan dan menjatuhkan sebuah pesawat yang berada di wilayah yurisdiksi udara AS.
Selain itu dia juga didakwa berkeinginan menempatkan perangkat
penghancur di dalam dan di dekat sebuah pesawat di wilayah yuridiksi pesawat udara khusus AS; dan dua dakwaan kepemilikan senjata api/alat perusak untuk melakukan tindakan kriminal.
AbdulMutallab masuk ke pesawat Northwest Airlines penerbangan 253 di Bandara Schipol, Amsterdam, Belanda, pada 25 Desember 2009. Dia berhasil menyusupkan bom yang disembunyikan di dalam pakaian yang dia kenakan. Bom itu dirancang untuk meledak di waktu yang dia tentukan.
Namun upaya itu dapat digagalkan para penumpang lain. Otoritas mengatakan, komponen-komponen bom antara lain Pentaerythritol (yang juga dikenal dengan nama PETN, bahan berdaya ledak tinggi) dan Triacetone Triperoxide (juga disebut TATP yang juga berdaya ledak tinggi), serta bahan-bahan lain.
Beberapa saat sebelum pesawat mendarat di Bandara Detroit Metropolitan Airport di Michigan, AS, AbdulMutallab berupaya meledakkan bom sehingga sempat menimbulkan percikan api dalam pesawat.
Bom itu gagal meledak sepenuhnya, tetapi menimbulkan api di tempat duduk AbdulMutallab. (Deutsche TV)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar